Iklan Adbrite





Pengajian


Janabah - Ust. Ismail Kamus

Pengajian Islam, Tafsir Mimpi Ustadz Ismail


Tafsir Mimpi - Ustaz Ismail Kamus

Koleksi Foto

 
 
 
 

Posted by Picasa

Making Future Happen Academy, Wellington NZ


View Larger Map

Flat Baru Kami, di Drummond Street, Wellington


View Larger Map

Google Reader






Declare your bringing, dispose or fine (denda)

Hai kawan-kawan yang mau berangkat ke Wellington, New Zealand ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian. Terutama mengenai bawaan yang ada dalam bagasi dan yang akan dibawa naik ke dalam pesawat (tentengan). Pemeriksaan cukup ketat biasanya diberlakukan di bandara Syney dan Wellington (hampir semua wilayah New Zealand pemeriksaan bagasi sangat ketat). Nah, berikut ini beberapa saran yang bisa saya sampaikan, mudah-mudahan ada gunanya yah.

Masalah berat bagasi:
Secara umum, berat maksimum untuk bagasi adalah 20 kilogram dan tentengan 7 kilogram, meskipun kadang bisa ditolelir oleh pihak airlines jika tidak lebih dari 32 kilogram. Patokan 32 kilogram ini didasarkan pada kemampuan manusia mengangkat berat paling optimal ya sekitar 32 kiloan. Menurut saya sih nggak benar juga, soalnya orang Indonesia kan kecil-kecil dan kekuatan mengangkat bebannya kebanyakan kurang dari itu. Itu kan standar orang barat yang badannya segedhe-gedhe kulkas.
Jika lebih dari itu maka akan kena denda US$ 45, kalau dirupiahin mahal banget boo.. Jadi ada beberapa saran yang sudah sering dilakukan dan biasanya berhasil. Jika kita yakin bawaan kita melebihi kuota yang kita miliki, maka:

  1. Datanglah untuk check in lebih pagi/awal sehingga pemeriksaan berat bagasi tidak dilakukan secara ketat.
  2. Jika kita memakai visa student maka biasanya kelebihan bagasi di atas 20 kilogram tapi kurang dari 32 kilogram masih bisa diampuni oleh petugas check in bandara, maklum saja, student kan biasanya ngirit dan segala apa yang ada dari rumah diangkut semua. Ada mie, saos, kecap, magic jar, setrikaan dll. Weleh-weleh..., kayyak orang mau eksodus saja. Jadi petugas check in pun agak maklum. Kalau nggak maklum juga pasanglah wajah memelas dan berargumen yang masuk akal bahwa kita student dan benar-benar butuh itu.
  3. Kalau temen2 yang berangkat banyak orang maka bisa saling membantu atau bagi-bagi beban sehingga berat bagasi bisa sesuai standar.
  4. Kalau masih nggak ada jalan lain, bayarlah denda. Hehe....
Barang yang boleh dan tidak boleh di bawa, Declare, dispose or fine (denda):
Ini yang sering jadi pertanyaan pada temen2 cewek. Maklum saja mereka kan butuh banyak make up untuk dibawa. Minyak wangi, deodoran, hand body lotion, balsam, obat gosok, minyak kayu putih dll. Ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian teman-teman, ini langkah-langkahnya:
  1. Cairan, obat-obatan dan makanan sebaiknya dimasukkan ke dalam bagasi pesawat. Begitu juga dengan alat-alat tajam seperti: gunting, pemotong kuku, pinset dan yang kira-kira tajam lainnya sebaiknya masukkan ke dalam bagasi. Soalnya saya kemarin bawa pemotong kuku kecil saja kedetect sama X-Ray di bandara Sydney, Australia. Pemotong kuku di minta petugas bandara dan tidak dikembalikan. Padahal transitnya cuma satu jam setengah.
  2. Kalau ada cairan yang ingin dibawa dalam tentengan masuk ke dalam pesawat, maka sebaiknya kurang dari 200 mililiter. Lha wong saya bawa air dua botol mau masuk ruang tunggu di bandara Sukarno Hatta saja nggak boleh, akhirnya saya dan istri kembung gara-gara minum air dua botol sekaligus. Ada juga teman yang membawa handbody lotion dalam tentengan, tapi akhirnya dispose (dibuang ke dalam keranjang sampah, sayang kan beli mahal-mahal).
  3. Jangan membawa sampel tanah dari negara asli, terutama yang menempel pada sepatu dan alat-alat olahraga. Kalau mau dibawa, cucilah dulu yang bersih dan tidak ada tanah yang masih menempel, atau petugas bandara Australia dan New Zealand akan membuang sepatu Anda.
  4. Declare semua barang yang Anda bawa jika menurut anda meragukan. Saat kita masuk pesawat dan pesawat akan transit di satu negara maka pramugari/ra akan memberikan check list isi bagasi kita. Barang2 yang menurut kita meragukan dan masuk dalam list pada checklist sebaiknya kita declare (beritahukan), atau kena denda cash NZ$ 200, ya kira-kira Rp. 1.200.000,00.
  5. Barang yang dianggap meragukan oleh New Zealand dan Australia antara lain: obat-obatan (harus membawa resep dokter kalau memang bawa obat, kecuali obat-obatan ringan), di larang membawa makanan basah (daging, sayur mentah, daging matang, sosis dsb).
  6. Kalau bawa makanan dari Indonesia, pilih yang kering saja dan ada kandungan isi makanannya (ingredient) apa saja. Kalau itu makanan kering buatan sendiri sebaiknya bungkus yang rapi dan ketik ingredients-nya apa saja, tempelkan pada makanan tersebut. Contohnya ada temen yang membawa Jahe bubuk maka cantumkan saja 100% jahe kalau memang nggak ada bahan lainnya. Dalam bahasa Inggris loh yah.
  7. Saat kita naik pesawat dari Sydney menuju Wellington, kita pasti diberi check list isi bagasi kita apa aja. Nah kalau ragu dengan bawaan kita berdasarkan check list yang diberikan, maka declare saja (artinya kita ragu/menyadari bahwa kita membawa barang yang menurut pemerintah setempat berbahaya, daripada dibuang atau didenda). Soalnya saat kita mau keluar dari bandara Wellington, seluruh isi bawaan (bagasi, tas dan tentengan) pasti dibongkar sama mereka dan ditanyain satu persatu. Capek kan.
Yah, itu dulu yah. Kalau ada yang perlu ditanyakan kontak saja yah ma alamat di bawah ini.

Foto Kami Saat Belajar jauh dari Negeri Tercinta


Wellington, Jalan Kaki Jauh Boo...

Tantangan hidup di Wellington cukup berat dan memang benar-benar survival. Keuangan dari Indonesia yang terbatas selama studi memaksa kita harus bekerja part time. Jadi ya siap-siaplah jadi Kitchen Hand, Cleaner dll. Di Indonesia yang untuk jarak 4 kilometer kita naik angkot, maka saat di Wellington kita harus jalan kaki Pulang-pergi. Beginilah adat hidup di sini.

Foto2 lengkapnya lihat di sini yah:
http://andoyoandoyo.multiply.com/photos


Alhamdulillah, hari Kamis, 5 Pebruari 2009 kemarin Pak Burhan sudah menyelesaikan studinya di Wellington Technology. Beliau sudah mendapatkan sertifikasi sebagai seorang Chef (koki/juru masak) bertaraf internasional.

Congratulation Mr. Bur

Foto selengkapnya silakan lihat di http://andoyoandoyo.multiply.com

Tentang flat dan pekerjaan Part time

Pekerjaan Part time dan sewa flat di New Zealand

Assalamualaikum wr wb
Kemarin Jum'at, 6 Pebruari sedang public holiday karena ada Waitangi Day, Perayaan Nasional Hari Besar Maori. Jadi kuliah kami libur. Ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan.

Tentang flat/rumah tinggal:
Di Wellington, mengurus sewa rumah tinggal/flat bukanlah hal yang mudah karena harus:

  1. terlebih dahulu menunjukkan pasport/visa orang yang akan menempati kepada agen/landlord.
  2. Harus mempunyai account bank/rekening. Jadi saya sarankan, begitu sampai usahakan untuk segera membuat account bank.
  3. memerlukan proses minimal satu minggu untuk mendapatkan flat. Jadi kalau nggak dapat tumpangan tempat tinggal bersiap-siaplah untuk tidur di hotel/back packer dengan tarif minimal NZ$ 23/malam/orang.
  4. harga sewa cukup tinggi, minimal NZ$ 150/week/orang, kalaupun ada yang murah biasanya jauh dari kampus/sekolah. Uang garansi/bon/garansi harus dibayarkan sebesar 2 minggu pertama. Jadi secara tak langsung kita bayar 3 minggu di muka saat mau tinggal di flat tersebut
  5. Untuk flat, air PDAM biasanya gratis (disediakan dari pemerintah) dan sudah layak minum (kami pun biasa minum air kran). Listrik dan telepon (kalau ada) yang harus bayar.
Tentang pekerjaan part time:
Peraturan di NZ untuk student yang bekerja harus memiliki VOC, maka:
  1. Sebisa mungkin temen2 yang sekarang dalam proses pengurusan visa yang score TOEFL-nya diatas/minimal 500 atau IELTS level 5 sebaiknya diusahakan mendapatkan VOC dari Embassy New Zealand di Jakarta. Kalau di NZ bisa diurus oleh lembaga tempat anda kuliah/belajar. Tapi bayar NZ$ 120, sayang kan? Itu juga harus dengan test TOEFL/IELTS dulu.
  2. Pekerjaan di sini harus mencari sendiri, kalau ada temen/orang Indonesia yang sudah lama ada di sini biasanya bisa kita mintai bantuan untuk masalah training awal, membuat CV dan mengarahkan.
  3. Mental survival harus benar2 dimiliki. Memang ada beberapa contoh teman2 yang sukses dan surevive di sini, tapi juga ada yang gagal. Kita harus belajar dari kegagalan mereka dan lebih berhati-hati melangkah. Kalau yang rajin ikut kumpul2 sama temen2 biasanya lebih mudah dapat kerja karena link-nya banyak dan bisa sharing pekerjaan. Jadi banyak-banyaklah cari teman di sini.
  4. Rate gaji di sini minimal adalah NZ$12,5/hours (belum dipotong pajak), kalau sudah sertifikasi WELTEC (Wellington Institut of Technology) seperti teman saya yang sudah jadi Chef lulusan Weltec bisa di atas NZ$ 20/hours. Rata-rata student di sini bisa bekerja 3-4 jam perhari dan bisa masuk kerja setelah dua minggu berada di NZ. Satu minggu awal seperti kami masih perlu penyesuaian cuaca, pola hidup, pola jalan dan budaya lokal sini.
  5. Jika teman2 mempunyai sertifikasi keahlian/referensi kerja di Indonesia sebaiknya dibawa saja.
Tentang kuliah/pendidikan:
Budaya kuliah di sini sangat berbeda dengan di Indonesia, terutama untuk beberapa hal:
  1. Punctual, harus tepat waktu saat datang.
  2. Kalau ingin kuliah maka uang harus full dibayar di muka.
  3. Logat bahasa Inggris di sini beda banget dengan yang kita dengan di film2 Amerika, jadi jangan kaget yah. Logatnya lebih ke arah British English
  4. Untuk temen-temen yang ingin melihat dan membaca pengalaman kami di NZ jangan lupa membuka blog kami di: http://andoyoandoyo.multiply.com dan http://andoyoanny.blogspot.com. Hehe...promosi yak.
Kami rasa cukup itu aja dulu yah, mudah-mudahan bisa disampaikan kepada teman-teman. Kami senang banget ada di sini. Alamnya indah dan banyak pengalaman baru, tantangan ke depan sedang menunggu. Salam rindu dari kami di New Zeland. Makasih

Alamat website untuk cari flat/apartemen di Wellington, New ZealandAda beberapa kendala yang saya alami saat pertama datrang di Wellington, New Zealand. Salah satu yang paling krusial adalah masalah sewa flat/apartemen, map kota Wellington dan cari kerjaan part time sembari kuliah. Soalnya cari flat/apartmen di sini nggak seperti saat kita mencari kos di Indonesia.

Untuk website masalah pekerjaan dan lain-lain Insya Allah akan saya publikasikan lain waktu.

Blog yang saya tulis hari ini mudah-mudah bisa menjadi gambaran bagi teman2 yang mau berangkat menyusul kami di sini. Untuk awal ini masalah primer dulu, yaitu bagaimana menyewa apartemen/flat, bagaimana dan dimana? Dibaca yah dengan seksama.

Website untuk urusan Flat atau Apartemen:

Di New Zealand, ada beberapa agen yang bisa kita hubungi secara online melalui internet. Masing-masing agen memiliki karakteristik sendiri. Nah, ini di nama agen-agennya dan alamat websitenya.

  1. Quinovic Property Managemen, ini bisa Anda hubungi di alamat websitenya http://www.quinovic.co.nz. Tampilan pertama adalah defaultnya, lalu pilih menu Search Rental, ketik apartment, ketik jumlah kamar dan harga tinggal klik search terakhirnya. Muncul deh detailnya. Sistem pembayaran juga bisa Anda lihat di sana.
  2. Full House Management, ini bisa Anda hubungi di alamat websitenya http://www.fullhousemanagement.co.nz. Tampilan website ini lebih ringkas dan lebih mudah dimengerti. Begitu halaman pertama terbuka maka Anda tinggal klik To Let saja, maka akan muncul apartemen yang Anda ingin lihat. Mulai dari jumlah kamar, jumlah kamar mandi dan tempat parkit juga ada. Penjelasan detailnya ya tinggal klik saja item yang diinginkan.
  3. TradeMe, websitenya di http://www.trademe.co.nz. Nah untuk agen ini agak berbeda dengan kedua agen di atas. TradeMe bidang kerjanya lebih luas. Dari apartemen, rumah tinggal, komputer, mobil, sepeda butut, hape kelindes motor juga dijual di sini. Pokoknya komplit-plit ada di sini, maksud saya terkomplit di New Zealand untuk saat ini. Khusus untuk masalah rumah tinggal/apartemen pertama Anda buka websitenya, lalu pilih Browse, lalu pilih Real Estate, lalu pilih Commercial Property, lalu pilih Leases, lalu pilih kota Wellington (atau kota yang Anda inginkan), maka akan muncul list apartemen/flat yang akan Anda sewa komplit dengan foto, harga, jumlah bathrom dan bedrom dan lain-lain.
  4. Lambton Property Management, websitenya http://www.propertyman.co.nz. Setelah terbuka websitenya tinggal pilih For Rent lalu klik daerah/kota yang mau disewa. Lebih simple kok, cuman agak ribet soalnya ditampilan satu persatu.
Yah, untuk saat ini, itu dulu yah. Mudah-mudahan ada manfaatnya. Salam rindu dari temen2 di sini.

Bekerja Sembari Belajar

Prosedur Bekerja Sambil Belajar di New Zealand

Assalamualaikum, hai Pembaca. Salam rindu dari kami yang saat ini sedang jauh dari tanah air tercinta. Mohon maaf karena lama nggak muncul untuk nge-blog atau meng-upload. Mohon maaf juga kalau postingannya jadi junk-mail di email Anda.
Ada beberapa prosedural yang harus dipahami oleh beberapa teman yang mau berangkat ke New Zealand untuk studi, namun juga berharap bisa mendaatkan penghasilan sembari bekerja part time.
Berikut ini beberapa prosedurnya, semoga ada manfaatnya:

  1. Jika nilai TOEFL Anda di atas 500 atau IELTS di atas 5,0 maka mahasiswa/pelajar yang ingin berangkat ke New Zealand sangat dianjurkan (kalau saya mewajibkan, hehe...) untuk mengajukan Visa Student maka sekaligus mengajukan VOC (Visa Student yang sekaligus juga memberikan kesempatan siswa/student untuk bekerja part time 20 hours/week). Mengajukannya di saat masih di Indonesia aja, di Embassy New Zealand. Kalau sudah terlanjur kecemplung di New Zealand maka bisa mengajukan melalui sekolah/universitas tempat ia kuliah. Prosesnya sekitar 1 bulan, dengan kelengkapannya adalah: Visa, Pasport, Surat Pengantar dan Nilai TOEFL/IELTS asli. Biasanya sih bayar NZ$ 127. Detail tentang VOC bisa dibaca di sini http://www.migrationexpert.com/nz/Visa/Vocational-Trainee-Student-Visa-New-Zealand.asp. Tapi bahasa Inggris loh yah.
  2. Kalau nilai TOEFL dan IELTS di bawah standar di atas, maka sebaiknya test TOEFL/IELTS dulu di Indonesia agar bisa mencapai batas minimal, kalau yang kurang, yah jangan berharap dapat VOC. Itu bisa kita urus di NZ, tapi tetap harus ada skor TOEFL/IELTS sesuai standar minimal, jadi di NZ test IELTS aja. Biayanya sekitar NZ$ 290-an. Mahal kan?
  3. Kalau sudah punya VOC, kita urus dulu nomor IRD (lihat di http://www.ird.govt.nz). IRD itu semacam nomor pajak bagi orang yang sudah bekerja di New Zealand. Untuk memproses IRD, kita bisa mengurusnya di kantor pos NZ atau langsung ke kantor pajak. Sebaiknya bawa Letter of Offer (Surat yang menyatakan bahwa kita sudah diterima di lembaga pendidikan di NZ, kalau belum ada ya minta aja ke sekolah/kampus tempat kita belajar di NZ), SIM dan Pasport, kalau pake KTP AMA pasport aja biasanya nggak bisa. Pasport sama SIM (Driving Lisence biasanya sudah bisa, jadi nggak perlu bawa Letter of Offer. Jadi bersyukurlah yang sudah punya SIM (bisa SIM A, B, C). Prosesnya sekitar 10 hari kerja, tapi sebenarnya kita bisa dapat lebihh cepat asal rajin menelpon operator kantor pajaknya.
  4. Sudah dapat IRD, lalu bikin akun bank. Alias punya nomor rekening bank. Buka rekening bank di NZ gratis kok, nggak harus bayar seperti di Indonesia. Jadi lebih mudah. Satu sampai tiga jam paling sudah selesai, kecuali kita Oon-oon amat kagak bisa bahasa Inggris, hehehe....
  5. Lalu bikin CV, surat lamaran dan harus pake CV/Lamaran gaya NZ. Ringkes banget nggak kayak CV made in Indonesia, ntar saya upload deh contohnya yak.
  6. Lalu door to door nglamar pekerjaan deh. Yak kalauu mau canggih dikit pake internet, atau datang langsung ke tempat yang kita incer plus bawa CV-nya. Biasanya sekali dua kali kita belepotan ngomongnya karena masih asing dengan bahasa Inggris yang pas-pasan. Hehe....ini pengalaman pribadi.
  7. Tinggal menunggu deh, kalau diterima ya syukur kalau nggak ya syukur. Masak dari 20 CV dan lamaran yang kita sebar nggak ada yang nyangkut.
Yah itu dulu yah dari saya, soalnya istri sudah menunggu di belakang. Nggak tau mau ngajak apa. Makasih
Salam rindu selalu.